Bismillah

Bismi Allah Arrahman Arrahim

Disini kutuangkan segenap ketukan keyboardku. Semoga melaluinya, semakin tertebarlah keagungan Islam-ku

Sunday, May 10, 2009

Menghindari yang masih haram akan dihalalkan di kemudian hari, hadist nabi.

Diriwayatkan bahwa dulu ada seorang penjahat kambuhan yang tidak pernah berbuat baik sekalipun. Suatu ketika, dia terkesan dengan cerita Nabi SAW tentang seorang dermawan yang diterima ibadahnya karena sedekah kepada sampah masyarakat atau orang yang tercela.

Kata baginda Nabi,"dermawan tersebut tidak putus-putusnya berderma dan selalu didahului oleh niat pada malam sebelumnya. Pertama-tama dia berkata akan bersedekah kepada pencuri, pencopet atau perampok. Maka setelah tiba waktunya, didatanginya rumah mereka satu per satu dan diberinya mereka sedekah. Tentu saja masyarakat geger, "kok pencuri diberi dibaik-baiki?". Tapi dermawan tersebut bahkan berucap,"terpujilah nama Allah bagi pencuri".

Malam berikutnya ia berkata,"besok aku akan bersedekah kepada para pelacur". Dan keesokan harinya, dia betul-betul bersedekah kepada pelacur. Masyarakat semakin geger,"Orang gila. Masak pelacur dikasih sedekah". Namun dermawan tersebut malah berkata,"terpujilah nama Allah bagi para pelacur".

Namun "kegilaannya" tidak berhenti sampai situ, dia bekata "besok aku akan bersedekah kepada orang kaya", dan niatnya pun dilaksanakan. Masyarakat semakin geger, "kok orang kaya dikasih sedekah". namun sekali lagi dia berkata "terpujilah nama Allah bagi orang kaya".

"Kelak", kata Rasulullah,"di hari kiamat akan keluar suara gaib dari pengadilan Tuhan yang mengatakan bahwa seluruh sedekahnya diterima". "Kenapa demikian?," sabda Rasulullah,"karena dengan bersedekah kepada pencuri, dia berharap para pencuri berhenti mencuri, dengan bersedekah kepada pelacur dia berharap mereka berhenti melacur dan dengan bersedekah kepada orang kaya, dia berharap mereka mau menafkahkan harta mereka".

Mendengar kisah tersebut, penjahat kambuhan itu semakin rajin menghadiri majelis Nabi yang diberikan hampir setiap hari. Sampai suatu ketika, dia mendengar bagina Nabi SAW bersabda,"barangsiapa meninggalkan sesuatu ketika masih haram, ia akan memperolehnya sesudah menjadi halal".

Ucapan Nabi ini selalu terngiang di telinga sang penjahat. Ia ingin bertobat, tapi nafsu hendakmencurinya kadang-kadang datang lagi dan tak dapat dihapus sama sekali. Maka pada suatu malam yang dingin, ia mengendap-endap memasuki rumah seorang janda muda yang sudah lama ditinggal mati suaminya. Begitu masuk ke dalam, dia melihat banyak makanan yang lezat di meja. Ia berniat untuk menyantapnya. Tapi suara Nabi bergaung dalam dadanya, "Jangan kau lakukan, sebab makanan itu masih haram bagimu. Tinggalkan nanti kamu akan mendapatkan setelah menjadi halal". Suara gaib itu pun dipatuhinya.

Lalu ia membuka lemari, dilihatnya banyak perhiasan mahal-mahal ada di dalamnya, dan sekali lagi dia berniat mengambilnya. Tapi, kembali suara nabi bergema dalam dadanya, "jangan, supaya kamu nanti memperolehnya setelah halal". Sekali lagi ditaatinya suara itu.

Tetapi, waktu dia memasuki kamar si janda muda, nafsu birahinya tidak tertahan melihat kecantikan dan kemolekan tubuh si janda. Ia berbulat tekad untuk memperkosa perempuan itu, apa pun yang terjadi. Waktu dia sudah siap untuk melaksanakan niatnya, seolah Nabi SAW memperingatkan "Barangsiapa meninggalkan sesuatu ketika masih haram, dia akan memperolehnya setelah halal nanti". Lagi-lagi ditaatinya bisikan gaib itu. Diapun segera pulang, sebelum setan berhasil menggodanya.

esoknya, dia pergi shalat berjamaah Subuh di masjid Nabi. Seusai shalat, dia duduk memojok karena merasa dirinya masih penuh dosa. Tiba-tiba janda muda yang cantik itu memasuki masjid dan menghadap Nabi," Ya Rasulullah, tadi malam rupanya seorang pencuri memasuki rumah saya. Tapi dia keluar tanpa membaw sepotong barangpun milik saya. Meskipun begitu, saya takut ya Rasulullah, jangan-jangan ia datang lagi malam nanti padahal saya di rumah sendirian".

Nabi heran dan bertanya,"Kenapa engkau hidup sendirian?".

"Suami saya sudah meninggal dunia".

"Kalau begitu, kamu harus bersuami lagi. Maukah kamu kunikahkan?"

Perempuan itu mengangguk. Maka Nabi SAW mencari-cari siapa diantara yang hadir pagi itu belum mempunyai istri. Pilihannya jatuh pada si penjahat kambuhan. Orang itupun dipanggil dan ditanya tentang kesediaannya menjadi teman hidup janda muda yang cantik dan kaya itu.

Bagaikan pucuk dicinta ulam pun tiba. Lelaki itu memang sedang murung, karena tidak seorangpun yang bersedia menerima pinangannya karena masa lalunya yang gelap. Singkat kata, mereka pun dinikahkan oleh Bagina Rasulullah, sehingga pagi itu ketika mereka pulang sudah sebagai suami istri. dengan demikian, semua yang tadinya diinginkan oleh si penjahat dalam keadaan haram, kini bakal dinikmatinya dalam keadaan halal.

Riwayat diatas tersebut diatas, seringkali dipakai oleh para sufi untuk melatih kesabaran untuk mencapai cita-cita yang diridoi Allah. Karena pada hakikatnya, kesabaran itu berat sekali untuk dilaksanakan. tapi buahnya adalah kenikmatan yang langgeng dan lestari.


Disadur dari buku kisah-kisah orang sabar.

No comments:

Post a Comment