Bismillah

Bismi Allah Arrahman Arrahim

Disini kutuangkan segenap ketukan keyboardku. Semoga melaluinya, semakin tertebarlah keagungan Islam-ku

Friday, December 11, 2009

The Wedding part 1.(Ta'aruf)

Suatu ketika ada seorang pria muslim yang bernama Firdaus. Dia orangnya penyabar, santun dan baik hati. Kegiatannya sehari-hari adalah bekerja, beribadah dan mengurus orangtua dan adik-adiknya. Seluruh hidupnya dipakai untuk berbuat kebaikan dimanapun dia berada.
Sebagaimana manusia biasa, telah tiba saatnya bagi dia untuk menyempurnakan hidupnya dengan seorang istri. Dimulailah ikhtiarnya, dari masjid ke masjid. Dari musholla hingga ke langgar. Berbulan-bulan lamanya dia berusaha, namun Allah masih belum berkenan untuk mengabulkan.
Hingga, suatu ketika dia menerima pekerjaan dari seorang pengusaha. Dia bertanggung jawab atas beberapa ratus orang yang harus dipimpinnya.
Berminggu-minggu telah lewat, hingga telah hampir tiba saatnya pekerjaan itu selesai.
Tiba-tiba, di saat matanya memandang mengawasi sekeliling, dirinya terpaku pada sesosok wanita.
Wajahnya ayu dan sederhana, muslimah yang berjilbab pula. Terlintaslah dalam pikirannya untuk mendapatkan wanita itu. Didekatinya wanita itu dan merekapun berkenalan. Dia bernama Khumaira.
Perkenalan mereka berlangsung singkat, karena masih banyak tugas yang harus diselesaikan, sehingga mereka fokus kembali kepada pekerjaan.
Namun, semenjak itu mereka sering bertemu. Di ruang makan, ruang kerja dan di masjid. Mereka berbicara selayaknya teman yang sudah kenal lama.
berbagai sifat yang dimiliki Khumaira,membuat Firdaus terpesona. Dia cantik, pintar berbahasa arab, mahasiswi di salah satu universitas islam dan hafal quran pula. SubhanAllah.
Dari sifat-sifat sang wanita inilah, Firdaus mendapatkan semangat dan keyakinan untuk mendapatkannya. Akhirnya dengan segala keberanian, dua hari sejak pertama kali mereka kenalan Firdaus mengutarakan isi hatinya, bahwa dia ingin serius berkenalan lebih jauh. Bahwa dia sedang mencari seorang istri pendamping hidup dan bukan seorang pacar.
Mendengar itu, Khumaira menjawab, insyaAllah seiring dengan waktu, karena semua itu membutuhkan proses.
Selanjutnya hari-hari mereka diisi dengan tugas yang harus diselesaikan. Pertemuan mereka kebanyakan hanya terjadi ketika akan solat. Hingga Firdaus kemudian meminta Khumaira untuk menjadi asistennya dalam pekerjaan sehingga dengan demikian mereka ada banyak waktu untuk saling mengenal.
Namun, Allah maha Berkehendak. Dua hari setelah perkenalan mereka, rasa suka diantara mereka semakin meningkat. Hingga, mereka berduapun berikrar untuk ta'aruf.
Hari-demi hari dilalui, namun di hati Khumaira masih ada ganjalan. Dia tidak akan tenang menjalankan ta'aruf ini sebelum mendapatkan restu ibu dan ayahandanya. Dan untuk membuktikan itu, dia meminta Firdaus untuk datang ke rumah secara resmi dan mengutarakan niatnya.
Dengan bermodalkan niat baik Firdauspun berangkat menuju sebuah kabupaten di pantai utara. Kedatangannya disambut dengan baik oleh ayah dan ibunda Khumaira. Setelah bercengkerama sejenak, Firdaus menyampaikan isi hati dan niatnya untuk ta'aruf dan insyaAllah mempersunting Khumaira kemudian.
Mengetahui hal itu, ibunda Khumaira dan ayahandanya serta merta menyetujui keinginan Firdaus. Alhamdulillah, begitu tahmid Firdaus dalam hatinya. Dia pun semakin termotivasi untuk menyegerakan nikah.
Secara kebetulan, pada hari yang sama, ada acara nikah di kediaman tetangga kakak tertuanya. Firdaus dan Khumairapun diajak kesana oleh ibu. Disana Firdaus berkenalan dengan kakanda Khumaira. Percakapan mereka berlangsung singkat. Namun sekali lagi, Allah maha Rahman, tanpa diduga kakaknya meminta nomor HP Firdaus. Rupanya Khumaira memperhatikan apa yang sedang terjadi. Dia kemudian bertanya tentang apa yang mereka bicarakan sehingga kakaknya sampai meminta nomor HP. Firdauspun menjawab, tidak ada hanya soal rutinitas dan pekerjaan saja. Khumairapun bilang, bahwa untuk pertama kalinya kakaknya mau berkenalan dengan pacarnya, apalagi sampai minta nomor HP. Tidak pernah ada perlakuan semacam ini terhadap pacarnya.
Kembali hati Firdaus diliputi rasa syukur, karena dirinya sudah diterima oleh keluarganya Khumaira.
To be continued .... The wedding part 2.(Keluarga)

No comments:

Post a Comment